Bagaimana SQL Server Job Scheduler dapat digunakan adalah salah-satu pertanyaan yang dapat mewakili pembahasan kali ini. SQL merupakan kepanjangan dari Standard Query Language yang berarti bahasa pemrograman untuk digunakan dalam mengakses, mengubah, dan memanipulasi data berbasis relasional.
Dalam hal ini standar yang dipakai SQL diketahui mengikuti American Nasional Standar Institute atau ANSI yang digunakan manajemen database relasional. Dengan begitu, Anda bisa mengakses database seperti menghapus, mengubah dan menjalankan data query yang mengambil dari database memakai bantuan SQL. Bahkan sekarang tersedianya support SQL yang mendukung sebagian besar server database.
Baca juga: Cloud Server VPS: Pengertian, Kelebihan, dan Cara Kerjanya
Sejarah Keberadaan SQL Pertama Kali
Kemunculan SQL dapat dinilai dari pengertian yang mengacu pada artikel Jhonny Oracle, salah seorang peneliti di IBM. Dimana artikel tersebut membahas mengenai suatu ide pembuatan basis data relasional yang muncul di tahun 1970 tepatnya bulan Juni. Ditandai dengan pembahasan mengenai kemungkinan masa mendatang untuk menciptakan sebuah bahasa data yang standar.
Sehingga muncul istilah SEQUEL yang mengacu pada singkatan dari Structured English Query Language. Setelah itu, IBM lantas mencadangkan proyek basis data relasional SEQUEL yang disingkat menjadi SQL karena cukup sulit dieja.
Di tahun 1986 standarisasi SQL selesa, kemudian terus mengalami perbaikan di tahun-tahun berikutnya. Akan tetapi dalam dunia IT, SQL yang sering digunakan mereferensikan pada SQL92.
Lalu seperti apa SQL Server Job Scheduler dapat membantu pekerjaan hari ini? Untuk bisa mengetahuinya tentu Anda harus dapat membedakan terlebih dahulu apa jenis-jenis perintah SQL?
Adapun jenis perintah tersebut merupakan klasifikasi yang digunakan dalam penggunaan SQL, untuk mengakses dan memanajemen data dalam database. Jenis-jenis perintah yang dimaksud itu sebagai berikut :
-
Data Definition Language
Jenis SQL yang pertama ini merupakan sub perintah bahasa yang dimanfaatkan untuk membangun kerangka database, seperti tabel dan data sendiri. Namun setidaknya ada 3 Data Definition Language yang penting yaitu create, alter, dan drop.
Create berarti suatu perintah untuk membuat beberapa kebutuhan, seperti database, kolom, view, dan tabel anyar. Sementara Alter memiliki fungsi perintah untuk mengubah struktur tabel yang sudah dibuat. Mulai dari pengubahan nama tabel, penambahan, penghapusan dan kelengkapan atribut kolom. Untuk drop sendiri merupakan perintah penghapusan database ataupun tabel.
-
Data Manipulation Language
Sementara Data Manipulation Language merupakan sub perintah bahasa SQL untuk dimanfaatkan sebagai cara manipulasi data database yang sudah dibuat. Diantaranya meliputi 4 perintah penting yakni insert, select, update, dan delete, yang tentu memiliki fungsi berbeda di setiap masing-masing perintahnya.
Pertama, insert adalah perintah untuk bisa digunakan memasukkan data baru dalam tabel yang dapat dijalankan saat database dan tabel telah selesai dibuat. Kedua, select yaitu perintah untuk mengambil lalu menampilkan data dari tabel atau sejumlah table memanfaatkan relasi. Ketiga, update merupakan perintah untuk memperbarui data dalam tabel dan terakhir delete itu untuk menghapus data yang ada dalam kolom.
-
Data Control Language
Data Control atau bisa disingkat menjadi DCL merupakan sub bahasa SQL dengan fungsi sebagai pengontrolan data dan server database, contohnya manipulasi user dan privileges. Untuk perintahnya sendiri memiliki 2 perintah penting, yakni grant dan revoke.
Dimana grant memiliki perintah untuk memberi hak akses dari admin ke pengguna atau user. Akses tersebut bisa berupa hak untuk membuat, mengambil, mengubah, hingga menghapus data dan hak khusus lainnya yang diberikan langsung sistem database. Sementara revoke adalah kebalikan dari grant, yaitu mencabut hak akses yang sebelumnya diberikan kepada pengguna.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Apa Itu FF Advance Server Mod Apk
Fungsi SQL Server Job Scheduler
Setelah mengetahui uraian mengenai SQL, maka Anda dapat memahami SQL Server Job Scheduler. Dimana keberadaan SQL ini memiliki fungsi tersendiri dalam mengelola sebuah database. Seperti seorang admin yang dapat memungkinkan untuk mengakses maupun mengubah database.
Pasalnya Anda dapat menjalankan sebuah query maupun mengambil data yang dibutuhkan, termasuk memperbarui atau menyisipkan data dalam database. Selain itu, juga berfungsi untuk menghapus sebuah data pada database dalam SQL Server Job Scheduler ini.
Ditambah fungsi lainnya yang dapat membuat sebuah prosedur baru untuk disimpan dalam sebuah database. Meliputi mengatur hak akses dalam tabel, prosedur, maupun hal-hal penting lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa SQL adalah sebuah bahasa khusus yang digunakan untuk membuat maupun mengolah database suatu website.
Apabila Anda bertanya contohnya seperti apa? Berikut ini cara memanfaatkan SQL Server Job Scheduler untuk menjalankan SP.
SQL ini apabila digunakan biasanya memerlukan semacam reporting system yang datanya tidak ditampilkan realtime. Hal ini karena pertimbangan performance ataupun keperluan-keperluan lain. Namun, secara umum berikut ini langkah-langkahnya :
- Membuka SQL Server Management Studio atau SSMS
- Kemudian klik SQL Server Agent lalu Jobs dan klik kanan untuk menemukan New Job
- Kemudian Berikan Nama File atau Job secara Bebas
- Setelah itu, Pilihlah Steps di menu kiri lalu tekan tombol New di tombol tengah bawah
- Berikan Nama Step Pastikan Tipenya Benar Transact-SQL
- Untuk Pengisian Command, Anda dapat Mengetik Semacam Ini
se database anda:
go
exec [sp anda]:
go
- Anda dapat Pilih schedule lalu buat New yang sesuaikan dengan kebutuhan Anda (Seperti monthly, daily, bahkan hourly. Namun, apabila memilih hourly maka pilih daily terlebih dahulu kemudian di pilihan occurs every pilih 1 hour(s))
Dengan demikian itulah bagaimana uraian mengenal SQL Server Job Scheduler lebih jauh. Mulai dari sejarah SQLnya sendiri serta jenis-jenis sampai contoh atau langkah membuatnya.