Siapapun yang bekerja dengan menggunakan sistem jaringan pasti membutuhkan protokol-protokol tertentu. Salah satunya protokol DHCP. Kalau menggunakan protokol ini transfer data dari server ke komputer client akan jauh lebih mudah. Bisa dikatakan pula DHCP server adalah protokol pengelola komputer yang tersambung ke dalam jaringan tertentu.
DHCP sendiri digunakan untuk menyebar alamat IP Address dari perangkat server ke dalam komputer client atau pengguna. Dan ternyata, protokol ini memiliki banyak fungsi yang sebagian kecilnya akan dijelaskan di artikel ini. Untuk itu, silakan dibaca sampai selesai, dan ini penjelasannya:
Pengertian DHCP
DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol atau tata cara untuk melakukan konfigurasi hosting yang berjalan secara otomatis dan dinamis. Sedangkan pada umumnya, DHCP merupakan protokol yang tersemat secara rill di dalam server-server jaringan baik yang berskala kecil maupun yang besar.
Salah satu tujuan utama dari DHCP server adalah untuk mempermudah teknisi server di dalam mengelola IP Address yang digunakan oleh perangkatnya. Yang mana dengan adanya pengelolaan tersebut, computer client tetap bisa mengakses data dari server tanpa terkendala alamat IP yang bermasalah.
Baca juga: 5 VPS Gratis Indonesia: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
Pengertian DHCP Server
Yang dimaksud DHCP server adalah server yang di dalamnya sudah menerapkan protokol konfigurasi IP Address secara otomatis. Alhasil dengan adanya server tersebut teknisi tidak perlu lagi melakukan konfigurasi secara manual serta tidak perlu melakukan pengaturan IP Address di setiap komputer yang tersedia.
Kalau membaca pengertian di atas, maka bisa disimpulkan kalau DHCP merupakan sebuah protokol atau tata cara konfigurasi IP Address. Sedangkan kalau DHCP server adalah tempat data yang ketika melakukan konfigurasi IP Address untuk perangkat sudah menggunakan protokol DHCP.
Fungsi DHCP Server
Sejatinya banyak sekali fungsi dari DHCP server yang perlu diketahui oleh Anda. Nah, beberapa di antara dari fungsi tersebut akan dijelaskan secara listicle seperti di bawah ini. Jadi mari tidak beranjak dan ini dia ulasannya:
1. Menyebar Alamat IP
Fungsi utama dari DHCP server adalah untuk menyebarkan alamat IP Address ke komputer-komputer client yang terhubung di dalam satu jaringan. Sedangkan IP Address sendiri merupakan angka-angka yang menjadi identitas atau kode dari perangkat komputer. Identitas ini akan terbaca dan tersimpan jika perangkat tersambung secara online.
Anda bisa mengakses data dari DHCP server kalau komputer yang digunakan bisa membaca IP Address-nya. Untuk itu, protokol ini akan melakukan konfigurasi supaya IP Address bisa terkirim ke komputer Anda. Sedangkan syaratnya, komputer harus tersambung ke jaringan internet.
2. Meminimalisir Kasus IP Conflict
Ada satu masalah yang sering terjadi terkait IP Address yaitu IP Conflict. Masalah ini akan terjadi apabila terdapat dua komputer yang menggunakan satu alamat IP yang sama. Kalau kasus ini dibiarkan tentu komputer client tidak akan bisa mengakses data karena telah terjadi crash.
Dengan adanya DHCP server maka kasus IP Conflict bisa diminimalisir karena sistem akan langsung melakukan konfigurasi pada IP yang sama itu secara otomatis. Jadi, teknisi tidak perlu melakukan konfigurasi secara manual yang pastinya membutuhkan waktu yang sangat lama.
3. Melakukan Update IP Address Secara Otomatis
Perlu diketahui IP Address di dalam setiap komputer sejatinya tidak bisa digunakan secara permanen. Sebab, ada masa pakai yang jika sudah melewati masa ini maka IP tidak akan bisa digunakan kembali karena dianggap kadaluarsa. Nah, seharusnya teknisi harus mengganti IP dengan yang baru atau melakukan update IP Address.
Nah, proses update semacam ini akan jauh lebih mudah jika protokol server yang digunakan adalah DHCP. Karena sudah dijelaskan di awal kalau DHCP server adalah protokol yang akan melakukan konfigurasi IP Address secara otomatis termasuk melakukan update IP terbaru.
4. IP Address Bisa Digunakan Secara Permanen
Kalau menggunakan protokol biasa mungkin IP Address memang hanya sekali pakai. Artinya sekalipun dilakukan update, maka alamat IP komputer yang bisa digunakan berikutnya pasti deretan angka-angka yang berbeda dari sebelumnya. Kalau sudah seperti ini maka komputer client akan kesulitan untuk mengakses data.
Namun masalah di atas tidak akan terjadi pada server yang konfigurasi IP Address perangkatnya menggunakan DHCP. Karena komputer tetap bisa menggunakan IP yang lama sekalipun sudah kadaluarsa. Syaratnya IP tersebut masih belum digunakan oleh perangkat yang lain. Dan jangan khawatir proses pembaruan IP berjalan secara otomatis.
Baca juga: Sistem Penamaan Domain: Pengertian, Fungsi dan Keunggulan
DHCP Server adalah Database untuk Konfigurasi IP Address
Kesimpulannya DHCP server adalah pusat data yang di dalamnya terdapat protokol konfigurasi IP Address komputer server secara otomatis. Sehingga IP Address tidak menjadi penghambat akses data dari komputer client ke dalam server. Termasuk penyebaran IP Address ke perangkat klien akan jauh lebih cepat.
Tentunya kita sudah mengetahui kalau DHCP server adalah protokol yang dibutuhkan oleh perangkat server jaringan baik yang kecil apalagi yang berkapasitas besar. Dari sini pula bisa dibaca kalau protokol ini memang fungsional dan berguna bagi keberlangsungan kerja yang berbasis jaringan.
Cek juga rekomendasi artikel lainnya dari hostingterbaik.co.id seputar hosting.